BRI Dukung UMKM Situbondo Tembus Ekspor Lewat Holding Klaster Perkebunan

BRI Dukung UMKM Situbondo Tembus Ekspor Lewat Holding Klaster Perkebunan

SITUBONDO – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terus menunjukkan komitmennya dalam mendorong pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Naik Kelas melalui penguatan ekosistem klaster usaha.

Melalui program Holding UMKM Klaster Perkebunan, BRI mendukung penuh pengembangan klaster kopi Situbondo yang kini berhasil menembus pasar ekspor dengan pengiriman perdana sebanyak 15 ton kopi arabika lereng Argopuro ke pasar internasional.

Acara pelepasan ekspor dan inisiasi holding UMKM ini dihadiri oleh Deputi Bidang Usaha Menengah Kementerian Koperasi dan UKM RI, Bagus Rachman, bersama Bupati Situbondo Yusuf Rio Wahyu Prayogo, Perhutani, dan BRI. Kolaborasi multipihak ini menjadi langkah nyata dalam memperkuat daya saing UMKM perkebunan di tingkat global.

“Kami mengapresiasi Pemerintah Daerah Situbondo, Perhutani, BRI, serta seluruh pihak yang aktif membangun sinergi pemberdayaan UMKM. Program seperti ini adalah bukti bahwa kolaborasi multipihak mampu membawa produk lokal ke pasar global,” ujar Bagus Rachman pada Selasa, 7 Oktober 2025.

BRI melalui Kantor Cabang Situbondo menjadi motor pendukung pengembangan klaster kopi ini melalui pembiayaan produktif. Hingga kini, BRI telah menyalurkan pembiayaan lebih dari Rp2 miliar kepada kelompok masyarakat tani kopi Pokmas Argopuro Walida, yang beranggotakan 168 petani dan berpotensi berkembang hingga 1.500 petani di masa mendatang.

Penyaluran pembiayaan tersebut meliputi Kredit Usaha Rakyat (KUR), Kupedes, serta pembiayaan Small Commercial, sebagai bentuk dukungan konkret terhadap penguatan permodalan dan rantai pasok usaha rakyat.

Pemimpin Cabang BRI Situbondo, Nanang Sumbara, menegaskan bahwa dukungan BRI tidak hanya berhenti pada pembiayaan, tetapi juga mencakup pendampingan usaha dan pembukaan akses pasar.

“Kami berkomitmen mendampingi pelaku usaha lokal agar naik kelas melalui pembiayaan, pelatihan, dan integrasi dengan rantai pasok ekspor. Penguatan klaster kopi Situbondo ini menjadi bukti nyata sinergi antara BRI, pemerintah, dan masyarakat dalam mewujudkan UMKM yang tangguh dan berdaya saing global,” ujarnya.

Sementara itu, Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo, menyampaikan bahwa keberhasilan ekspor kopi arabika lereng Argopuro yang tumbuh di ketinggian 1.800 mdpl merupakan momentum penting bagi daerah.

“Kopi Argopuro menjadi contoh bagaimana UMKM sektor perkebunan mampu menjadi lokomotif ekonomi daerah. Saya mendorong generasi muda untuk terlibat, karena masa depan ekonomi lokal ada di tangan mereka,” tegasnya.

Menurutnya, dukungan BRI dalam pembiayaan dan pendampingan membuka jalan bagi petani untuk berdaya saing global sekaligus memperkuat ekonomi berbasis komunitas.

Deputi Kemenkop UKM, Bagus Rachman, menambahkan bahwa konsep holding klaster UMKM ini merupakan strategi jangka panjang pemerintah dalam memperkuat struktur ekonomi rakyat.

“Kolaborasi antara koperasi, perbankan, dan pelaku usaha seperti di Situbondo adalah model ideal yang akan kami dorong di daerah lain,” jelasnya.

Ke depan, BRI berkomitmen untuk memperluas dukungan pendanaan bagi klaster-klaster lain di Situbondo, tidak hanya sektor kopi, namun juga sektor potensial lain seperti kakao, kelapa, dan rempah.

Langkah ini sejalan dengan visi BRI menjadi The Most Valuable Banking Group in Southeast Asia dengan misi Empowering Small and Medium Enterprises.

Melalui kolaborasi berkelanjutan antara BRI, pemerintah, dan masyarakat, diharapkan lebih banyak UMKM yang mampu naik kelas, memperluas pasar, serta memperkuat ekonomi daerah berbasis produktivitas dan keberlanjutan.[]

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index